Jumat, 14 Oktober 2011

Bismillah: Dalam Bidang Pemasaran

Post by : Outbound Malang

Dan katakanlah, “Bekerjalah.” Allah akan melihat pekerjaanmu, (juga) Rasul-Nya dan orang beriman. Kamu akan dikembalikan kepada (Allah), Yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata kelihatan. Lalu Ia akan memberitahukan kepadamu apa yang kamu lakukan.

- Q.S. 9 Surat At Taubah (Taubat) Ayat 105 -

Prinsip Bismillah dalam suatu usaha, pekerjaan atau hubungan sosial pada dasarnya adalah suatu prinsip yang memperhatikan suatu keseimbangan antara memberi dan hasil yang diterima. Dalam seni pemasaran, prinisp Bismillah adalah bagaimana seorang manajer mampu menciptakan atau menemukan suatu kebutuhan, kemudian berusaha untuk menciptakan atau memberikan suatu produk baik berupa barang atau jasa yang dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Meskipun hasilnya adalah suatu transaksi penjualan, namun tetap berprinsip pada kejujuran, keadilan, dan sifat rahman dan rahim.

Dalam seni penjualan atau direct selling, prinsip Bismillah berperan dalam hal bagaimana seorang wiraniaga menemukan dan memunculkan apa yang dibutuhkan oleh calon pembeli itu terlebih dahulu. Kemudian berusaha mempresentasikan produk dengan niat untuk memberi danmenolong dengan hati yang tulus karena sifat kasih sayang Allah. Ini berbeda denganpamri. Pamri adalah memberi dengan otak, sedangkan prinsip Bismillah adalah memberi dengan hati yang tulus. Dalam menejemen pemasaran, prinsip Bismillah adalah memberikan perhatian penuh pada bauran pemasaran atau marketing mix, yaitu memberi perhatian pada produk yang sesuai kebutuhan, harga terjangkau, strategi promosi yang jujur dan tulus dengan mempergunakan hati, dan pola distribusi yang bisa membantu orang lain untuk menjangkau produk dengan mudah.

Salah satu bidang usaha yang saya jalankan, sejenis asuransi kesehatan. Saya sering menerima keluhan dari pelanggan perihal cara penjualan agen pemasaran kami. Sebagian dari mereka sering merasa ditekan untuk membeli produk tersebut. Hal ini akan menghasilkan reputasi yang buruk pada asuransi ini. Kemudian para agen pemasaran itu kami kumpulkan. Saya bertanya mengapa keluhan itu bisa terjadi. Mereka menjawab karena mereka harus menghasilkan penjualan mencapai target. Kemudian saya tanyakan lagi bagaimana cara mereka menghadapi keberatan penjualan. Umumnya mereka menjawab bahwa mereka telah memberikan jawaban yang logis. Mereka tunjukkan bukti-bukti, dan angka-angka yang rasional.

Aha, saya tahu permasalahannya. Lalu saya adakan training intesif selama dua hari tentang kecerdasan hati. Saya jelaskan bahwa niat mereka haruslah berprinsip memberi dan menolong dengan kasih sayang yang tulus. Bukan saja berpikir dengan logika tetapi juga harus memperhatikan perasaan pembeli. Hati mereka harus bersih dan bukan berniat untuk merogoh kantong pembeli. Berangkat dari hati yang tulus untuk menyetarakan perasaan pembeli. Bekerja dengan hati, bukan dengan kepala. Kemudian saya minta mereka untuk membayangkan ibu mereka sendiri yang sakit keras dan harus berobat ke rumah sakit sedangkan mereka tidak punya uang saat itu dan sang ibu tidak memiliki kartu asuransi kesehatan. Apa yang anda rasakan? Hasilnya sungguh luar biasa. Mereka merasa mendapat kepercayaan diri kembali, sebagai agen marketing, melainkan merasa menjadi seorang penolong yang penuh dengan kasih dan sayang. Inilah penjualan dengan prinsip Bismillah. Mencari ridha Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar