Tampilkan postingan dengan label Info. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info. Tampilkan semua postingan

Jumat, 14 Agustus 2009

Segudang manfaat outbound part 2

Selain semua yang disebutkan diatas, masih banyak lagi manfaat mengikuti outbound, diantaranya :

  • Meningkatkan kemampuan mengenal diri dan orang lain.
  • Melatih ketahanan mental dan pengendalian diri.
  • Menumbuhkan empati.
  • Melahirkan semangat kompetisi yang sehat.
  • Meningkatkan jiwa kepemimpinan.
  • Melihat kelemahan orang lain bukan sebagai kendala
  • Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dalam situasi sulit secara cepat dan akurat.
  • Membangun rasa percaya diri.
  • Meningkatkan rasa kebutuhan akan pentingnya kerja tim untuk mencapai sasaran secara optimal
  • Investasi jangka panjang


Lalu, apa keuntungannya bagi perusahaan? Nggak mungkin dong, sudah mahal-mahal membiayai, yang mendapat manfaatnya hanya karyawan (hari gini..). Menurut Salman, sebenarnya, kegiatan outbound merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan. Pasalnya, permainan dalam outbound mengandung berbagai 'nilai terselubung' yang dapat meningkatkan kualitas SDM, justru perusahaanlah yang diuntungkan.


Sebagai contoh, Salman merujuk pada kekompakan karyawan semasa outbound akan terbawa saat karyawan sudah kembali ke dunia kerja. Jadi dalam menghadapi tantangan, mereka akan lebih solid. Tentunya, iklim organisasi yang kondusif seperti ini akan memajukan perusahaan.


Kalau suasana kantor penuh keakraban, kita juga nggak bakal ragu untuk menunjukan kinerja dan performa yang lebih baik, kan? Dalam benak kita pun akan tertanam bahwa segala keberhasilan maupun kegagalan merupakan tanggung jawab bersama.


Sumber : cita cinta Edisi : 5 - 9 APR 2006



Tag :mental empati kompetisi kepemimpinan keputusan percaya diri optimal Investasi SDM organisasi kondusif performa outbound

Kamis, 06 Agustus 2009

Pelatihan Alam Terbuka



Ide pendidikan di alam terbuka dengan metode "belajar dari pengalaman" (experiental learning) sebenarnya sudah dikenal sejak zaman dulu. Filsuf Yunani, Aristoteles, pernah mengatakan pentingnya belajar dari pengalaman. Ia memberi petuah manjur, "Apa yang harus kita pelajari, kita pelajari sambil melakukannya.(What we have to learn to do, we learn bydoing)" Wien Soehardjo, salah seorang pehobi petualangan di alam terbuka menjelaskan bahwa ahli psikologi pendidikan Harvard, Howard Gardner telah mengidentifikasi perbedaan antara pendidikan sekolah dan pendidikan di luar ruang (outdoor education). Yang pertama tadi biasanya disebut scholastic knowledge. Pendidikan model ini sudah dibatasi secara ketat oleh "setting" sekolahan. "Setting ini cenderung teoretis," tegas Wien.

Di sisi lain, belajar di luar ruang lebih mengedepankan metode connected knowing (menghubungkan antara pengetahuan dengan dunia nyata). Di sini, pendidikan dianggap sebagai bagian integral dari sebuah kehidupan.

Wien yang juga instruktur belajar dari pengalaman mengatakan bahwa konsep belajar di luar ruang sama sekali berbeda dengan proses belajar-mengajar di dalam kelas. Belajar di alam memakai seluruh lingkungan peserta belajar sebagai sumber pengetahuan, dalam konteks belajar. Artinya, interaksi dalam proses belajar-mengajar pada pendidikan alam terbuka mempertemukan ide-ide atau gagasan dari setiap individu sebagai salah satu sumber belajar.

"Jangan lupa, penekanan outdoor education lebih dari sekadar belajar tentang alam, walaupun belajar tentang alam lingkungan merupakan aspek penting dalam tradisi pendidikan di alam terbuka," pesan Wien.

Berdasar catatan, salah seorang pioneer dalam pendekatan proses belajar di alam terbuka adalah John Dewey (1938). Ia sudah memprediksikan bahwa di masa depan, sekolah merupakan sebuah miniatur masyarakat demokratis. Belajar dari pengalaman menjadi sebuah komponen penting dalam pendidikan.

Setelah Dewey, ada Kurt Hann (1941). Hann mendapat tawaran kerjaan dari Lawrence Holt -pengusaha kapal dagang. Holt punya masalah: kinerja antar-awak kapalnya rendah sekali, terutama soal kerja sama tim ini sangat kurang. Akhirnya, Kurt Hann menerima tawaran itu. Untuk mengatasi persoalan tadi, ia mengadaptasi konsep, outward bound.

Dalam konsep ini, Hahn mengembangkan sebuah program pelatihan fisik bagi para awak kapal sebagai medium mereka untuk belajar mematangkan diri dan mengenal lebih dalam tentang potensi diri mereka masing-masing. Konsep pelatihan tantangan Hahn pada intinya didasarkan atas perpaduan empat unsur, yakni: tempat, isi program, simulator, dan kegiatan berbasis petualangan. Metode pelatihan dengan memanfaatkan tantangan di alam terbuka oleh Hahn tersebut kemudian dikenal dengan outward bound dan kemudian menjalar ke berbagai penjuru dunia. Metode pelatihan tantangan di alam terbuka Hahn ditujukan sebagai katalis, sebagai medium perubahan dan membantu setiap peserta untuk lebih dapat menemukan pengenalan diri sendiri dan memahami orang lain. Akhirnya, seperti kita tahu, konsep pendidikan ini kemudian berkembang sejak tahun 1970-an di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia outward bound masuk lewat orang-orang yang punya kecintaan pada petualangan di alam bebas. Alat-alat yang dibutuhkan mengharuskan penyelenggara untuk memiliki latar belakang kemampuan teknis. Paling kentara adalah untuk mengeset alat.

Lagipula kalau kita lihat pada materi salah satu pendekatan belajar di luar ruang, adventure education (pendidikan petualangan), mengharuskan pihak operator mengadakan pembelajaran di alam terbuka. Malahan tak jarang mengambil tempat di daerah yang sulit, misalnya di hutan atau di gunung.

Di dalamnya, ada permainan macam navigasi darat dengan memakai peta-kompas atau rope salah courses (permaianan dengan memakai tali-tali), yang mana permainan ini sudah menjadi "makanan" para pehobi petualangan alam bebas di sini. Ternyata, konsep outward bound itu amat disukai di sini. Supaya gampang menyebut orang kita pun latah untuk mengucapkan outbond. (bay)


Sumber : SINAR HARAPAN 2003


Tag : experiental learning psikologi Harvard Howard Gardner outdoor education knowledge Pendidikan model metode connected knowing pioneer demokratis pelatihan operator courses petualangan pehobi


Manfaat Outward Bound


Yup belakangan ini, banyak perusahaan yang nggak segan-segan mengeluarkan dana ekstra untuk 'mengirim karyawannya ke tempat-tempat terpencil seperti ke daerah pegunungan. Buat rekreasi? Wah, jelas bukan. Tujuannya justru buat belajar. Tapi jangan ngebayangin bahwa belajarnya, tuh, dalam suasana formal, dengan sederetan kursi dan pengajar yang sibuk cuap-cuap di depan kelas.

Sebaliknya, metode yang digunakan malah fun banget. Lokasinya saja, biasanya berada diluar ruangan alias outdoor. Nggak heran, kalau metode belajar yang dilakukan juga lebih bersifat petualangan dan permainan. Bahkan seringkali ada peserta yang nggak sadar, bahwa mereka sebenarnya sedang 'dididik'. Kegiatan semacam ini punya banyak nama. Ada yang menyebutnya company outing, adventure education, motivation training, outbound, dan lainnya. Pasti pernah denger kan….

Awalnya

Menurut Iwan Riswandi, programmer dan intructor di Pelopor Adventure Camp, metode pelatihan dengan memanfaatkan tantangan dialam terbuka awalnya diperkernalkan pada tahun 1941 oleh Kurt Hahn, tokoh pendidikan berkebangsaan jerman. Saat itu, hahn prihatin melihat pelaut-pelaut muda (junior) di Inggris yang produktivitas maupun mentalnya kalah jauh dengan pelaut yang sudah senior. Bila kondisi tersebut terus dibiarkan, tentu efeknya kurang baik. Selain butuh waktu lama untuk 'menciptakan' pelaut andal, proses regenerasi akan berjalan lambat. Nah, untuk mengatasi persoalan tadi, Hahn membuat konsep outward bound. Dalam konsep ini, Hahn mengembangkan sebuah program pelatihan sebagai medium bagi pelaut junior agar mereka dapat belajar mengenali potensi diri masing-masing. Pelatihan dilakukan dengan memberi studi kasus dan simulasi atas berbagai permasalahan yang kerap terjadi pada kehidupan sehari-hari. Hasilnya? Kualitas SDM terbukti mengalami peningkatan.

Melihat kesuksesan tersebut, akhirnya konsep outward bound pun berkembang diseluruh dunia termasuk Indonesia. Di tahun 1990, pemegang lisensi Resmi outwrd Bound® International buka cabang disini, disusul dengan perusahaan-perusahaan lain yang menawarkan jasa serupa. Untuk memudahkan pelafalan, masyarakat kerap menyebutnya sebagai outbound.


READ MORE..............................


Tag : rekreasi metode permainan company outing adventure education motivation programmer intructor Pelopor Adventure Camp metode jerman outward bound SDM outward bound