"Meski nggak harus, mayoritas outbound memang dilakukan diruang terbuka. Karena metode yang digunakan pada outbound adalah experiential learning, yaitu belajar dari pengalaman. Metode ini akan lebih efektif kalau peserta langsung praktek. Pasalnya, retensi (masa daya ingat) akan lebih panjang disbanding kalau peserta sekadar belajar teori di dalam kelas. Sempitnya ruang kelas juga membatasi aktivitas," jelas Iwan.
Lagipula, menurut Salman M. Noer, konsultan Sal and Zhem Connection, pendekatan dengan aktivitas outdoor dianggap lebih bisa mengakomodasi metode pembelajaran orang dewasa (adult learning). Orang dewasa kurang menyukai suasana formal, karena hanya menghambat proses berpikir.
"Sebaliknya, orang dewasa justru akan mengalami kemajuan bila dihadapkan pada masalah-masalah nyata. Dengan begitu, kemampuan problem solving pun akan terasah. Suasana santai juga memungkinkan terciptanya ide-ide segar," ujar Salman. "Permainan yang disajikan dalam outbound memang telah disusun sedemikian rupa, sehingga bukan hanya psikomotorik (fisik) peserta yang 'tersentuh' Tapi, juga afeksi (emosi) dan kognisi (kemampuan berpikir). Karenanya, perusahaan yang menyediakan jasa outbound biasanya memakai bantuan psikolog saat menyusun program dan kurikulum." Lanjut Iwan.
READ MORE .................
Tag : experientia llearning Zhem Connection metode adult learning problem solving psikomotorik afeksi kemampuan berpikir psikolog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar